Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman mendapat mandat dari Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) untuk melakukan pemetaan sosial di beberapa lokasi percepatan rehabilitasi mangrove di Provinsi Kalimantan Timur. Dalam mendukung tercapainya kegiatan rehabilitasi yang direncanakan realisasinya di tahun depan ini, partisipasi masyarakat di sekitar mangrove juga menjadi poin penting yang harus diperhatikan. Kegiatan pemetaan diharapkan dapat mengkaji lebih dalam aspek sosio-antropologis, terutama pada 19 desa yang dikunjungi, dimana desa-desa tersebut masuk ke dalam 5 wilayah kabupaten, diantaranya Kabupaten Berau, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kabupaten Kutai Timur, Kabupaten Penajam Paser Utara, serta Kabupaten Paser. Pada hari Jumat (25/11/2022), telah diadakan review laporan akhir kegiatan yang dilaksanakan secara hybrid, via daring melalui zoom meeting dan luring di Hotel Midtown Samarinda. Acara dibuka oleh Dekan Fahutan Unmul, Prof. Dr. Rudianto Amirta. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan bahwa keberhasilan rehabilitasi mangrove di Indonesia akan menginspirasi dunia, sebagaimana disampaikan pada Konferensi Tingkat Tinggi G20 yang diselenggarakan di Bali dan COP 27 yang diselenggarakan di Mesir. “Hutan mangrove mampu berkontribusi pada penurunan emisi hingga tiga sampai lima kali lipat jika dibandingkan dengan hutan daratan”, imbuhnya. Laporan akhir dipresentasikan oleh salah satu tim ahli, Dr. Rochadi Kristiningrum. Para ahli yang hadir diharapkan dapat memberikan masukan untuk memperkuat laporan yang telah dibuat. Semoga apa yang dilaporkan dapat menjadi bagian penguatan bersama untuk melangkah lebih jauh dalam upaya menyelamatkan ekosistem mangrove.