Pada hari minggu tanggal 15 juni 2025, Adalah Hari Pertama Pelaksanaan Kegiatan International Student Exchange Program 2025 (ISEP). Hari pertama program ini secara khusus dirancang untuk memberikan pengalaman langsung kepada mahasiswa dalam mengenal budaya lokal Jepang. Salah satu momen paling berkesan adalah kegiatan Kimono Dressing, di mana seluruh peserta mengenakan pakaian tradisional Jepang, yaitu kimono. Dengan penuh antusiasme, para mahasiswa menjalani proses pemakaian kimono oleh instruktur profesional lokal, mahasiswa Jepang yang sebagai pendamping menjelaskan makna dari pakaian tradisional tersebut. Kegiatan ini bukan hanya menjadi pengalaman estetika semata, tetapi juga sebagai bentuk penghormatan terhadap nilai-nilai tradisional masyarakat Jepang.
Setelah mengenakan kimono, para peserta melanjutkan kegiatan dengan kunjungan ke dua situs budaya dan sejarah yang terkenal di Kyoto, yaitu Heian Shrine dan Nanzenji Shrine. Di Heian Shrine, peserta melihat secara langsung model arsitektur kuil megah bergaya Heian dan taman tradisional yang asri. Para mahasiswa berkesempatan menyaksikan langsung bagaimana kuil tersebut menjadi salah satu situs budaya penting di Kyoto dengan berbagai aktivitasnya. Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan kunjungan ke Nanzenji Shrine yang memberikan suasana yang asri dan reflektif sesuai dengan prinsip Zen yaitu ketenangan batin. Dimana hal ini dibuktikan dengan beragamnya vegetasi yang berdampingan dengan baik di bangunan kuil tersebut.
Kegiatan hari pertama ini juga
menjadi lebih hangat dan bermakna dengan hadirnya Bapak Motohiro Hayashida,
selaku Presiden dari Hayashida Group, yang turut menyambut para peserta secara
langsung di restoran tradisional, Rokusei Kyoto. Dalam sambutannya, beliau
menyampaikan harapannya terhadap keberlangsungan hubungan baik antara mahasiswa
Indonesia dan mahasiswa Jepang melalui program ini. Kehadiran beliau juga
menjadi bentuk nyata dari dukungan kuat Hayashida Group dalam kegiatan
pertukaran pelajar, serta mempertegas pentingnya keterlibatan sektor swasta
dalam mendukung mobilitas akademik internasional. Acara penyambutan ini
kemudian dilanjutkan dengan makan bersama yang berlangsung antara para
mahasiswa dan seluruh staff dengan hidangan tradisional yaitu teoke bento yang
merupakan gabungan dari makanan dari tiap musim jepang