logo
Fakultas Kehutanan
Universitas Mulawarman

Berita

Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman

# Mahasiswa
20 Jun 2025 | Erlina | 14 views
Harmoni alam dan budaya : Eksplorasi Mahasiswa UNMUL ke Universitas MIE dan Mengunjungi Prefektur Shiga

Pada tanggal 17 Juni 2025, hari keempat dari rangkaian International Student Exchange Program 2025 di Jepang menjadi momen yang mempertemukan tiga dimensi penting dalam pembangunan berkelanjutan: ilmu konservasi, industri kehutanan, dan kekayaan budaya lokal. Melalui serangkaian kunjungan lapangan yang dirancang secara mendalam, para peserta tidak hanya menyerap pengetahuan teknis dan ilmiah, tetapi juga merasakan langsung nilai-nilai yang mengakar dalam masyarakat Jepang dalam menjaga alam dan melestarikan warisan budaya. Hari ini menjadi refleksi nyata bagaimana Jepang berhasil menyelaraskan kemajuan dan tradisi dalam satu narasi pembangunan yang holistik dan berjangka panjang.

Dalam kunjungan ke Tanakamiyama Erosion Control Site bersama Prof. Kanzaki, peserta mendapatkan penjelasan mendalam mengenai upaya Jepang dalam merehabilitasi lahan kritis yang dulunya mengalami kerusakan parah akibat erosi. Di lokasi ini, Prof. Kanzaki menunjukkan bagaimana area yang sebelumnya tandus dan tidak dapat ditumbuhi tanaman dapat dipulihkan dan kembali tertutup vegetasi melalui pendekatan teknik konservasi yang terencana.

Salah satu metode utama yang digunakan adalah pembangunan terasering (terrace), yang berfungsi untuk memperlambat aliran air permukaan dan mengurangi tingkat erosi tanah. Setelah stabilisasi lereng berhasil dilakukan dengan terasering, langkah selanjutnya adalah penghijauan melalui penanaman pohon-pohon yang adaptif seperti Arnur (Alnus) dan Pine (Pinus). Jenis-jenis pohon ini dipilih karena kemampuan mereka dalam memperbaiki struktur tanah serta mempercepat proses pemulihan ekosistem.

Melalui penjelasan Prof. Kanzaki dan observasi langsung di lapangan, peserta memahami bahwa keberhasilan Jepang dalam mengelola dan memulihkan daerah rawan erosi tidak hanya mengandalkan rekayasa teknis, tetapi juga pendekatan ekologis jangka panjang yang berbasis pada integrasi antara teknik sipil dan ilmu kehutanan. Kegiatan ini memberikan wawasan praktis dan inspiratif tentang bagaimana lahan rusak dapat dipulihkan secara berkelanjutan.

 


Setelah dari lokasi konservasi tersebut, kegiatan dilanjutkan dengan kunjungan ke Nishigaki Lumber, INC., sebuah perusahaan pemasok kayu log yang berlokasi di Prefektur Mie. Para peserta disambut hangat oleh manajer perusahaan, dan mendapatkan pemaparan menyeluruh mengenai sejarah, filosofi, serta operasional perusahaan. Perusahaan ini menjalankan berbagai aktivitas mulai dari kehutanan, manufaktur, distribusi, hingga konstruksi. Perusahaan ini konsisten dalam menjunjung filosofi perusahaan untuk "memprioritaskan integritas dan kejujuran, serta menyediakan kayu dan bahan bangunan berkualitas tinggi dalam jangka panjang". Perusahaan ini juga telah memperoleh berbagai sertifikasi penting, termasuk Clean Wood Law Registered Business Operator, JAS (Japan Agricultural Standard) Certified Factory, serta FSC certified, yang menandakan komitmen kuat terhadap standar lingkungan dan keberlanjutan. 




Dalam sesi kunjungan, mahasiswa diajak berkeliling untuk melihat secara langsung proses kerja di lapangan, mulai dari pengolahan kayu hingga distribusi. Nishigaki Lumber juga memproduksi wood biomass chips sebagai bagian dari inovasi ramah lingkungan mereka. Kunjungan ini menjadi bagian penting dari pembelajaran lintas budaya dan industri, serta memberikan wawasan dan pemahaman baru bagi para peserta.

Kegiatan berlanjut ke Nishigaki Lumber, INC. di Prefektur Mie, di mana peserta mendapatkan pemahaman menyeluruh mengenai rantai industri kehutanan Jepang. Perusahaan ini mengelola seluruh proses, dari penebangan dan pengolahan kayu hingga distribusi dan konstruksi. Nishigaki Lumber dikenal karena komitmennya terhadap filosofi bisnis berbasis integritas dan keberlanjutan, yang dibuktikan dengan berbagai sertifikasi seperti Clean Wood Law, JAS, dan FSC. Peserta juga menyaksikan inovasi ramah lingkungan perusahaan berupa produksi wood biomass chips sebagai alternatif energi terbarukan.

 

Sebagai penutup dari rangkaian kegiatan, peserta mengunjungi Shigaraki Ceramic Art Village, salah satu pusat kerajinan keramik tertua dan paling terkenal di Jepang. Terletak di kawasan Shiga Prefecture, Shigaraki dikenal sebagai salah satu dari enam "Ancient Kiln Sites" di Jepang. Di lokasi ini, peserta berkesempatan melihat langsung warisan budaya Jepang dalam seni tembikar, termasuk bangunan bersejarah berupa tanur pembakaran tradisional bertingkat delapan (8-dan noborigama kiln) yang dahulu digunakan untuk membakar pot dan keramik dalam skala besar. Tanur ini dibangun secara vertikal di lereng bukit dan memiliki delapan ruang pembakaran berurutan, yang memungkinkan suhu tinggi stabil selama proses pembakaran.



Saat ini, area bekas tanur tersebut telah direstorasi dan difungsikan ulang menjadi sebuah kafe artistik yang menyatu dengan suasana tradisional. Kafe ini mempertahankan elemen arsitektur asli kiln, termasuk jalur keramik yang mengarah ke atas, dinding tanah liat ekspos, dan ruang duduk yang ditata di antara bekas ruang pembakaran. Sambil menikmati teh khas Jepang, para peserta dapat merasakan suasana otentik perpaduan antara sejarah industri keramik dan sentuhan modern yang adaptif.

Kunjungan ke Shigaraki menjadi penutup yang reflektif, mengajak peserta merenungi keterkaitan antara warisan budaya, pelestarian lingkungan, dan inovasi adaptif. Seluruh rangkaian kegiatan memberikan pengalaman yang kaya secara keilmuan, budaya, dan personal dalam memahami Jepang sebagai negara yang berhasil menyeimbangkan tradisi, teknologi, dan keberlanjutan.


Berita Lainnya