logo
Fakultas Kehutanan
Universitas Mulawarman

Berita

Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman

# Mahasiswa
18 Jun 2025 | Erlina | 23 views
PEMBUKAAN THE 3rd INTERNATIONAL STUDENT EXCHANGE PROGRAM JEPANG 2025.

Kyoto Prefectural University (KPU) hari ini secara resmi membuka International Student Exchange Program (ISEP) Forest Study Tour in Japan 2025, sebuah inisiatif kolaboratif antara Universitas Mulawarman (Unmul), Kyoto University, Mie University, dan KPU sebagai tuan rumah. Program yang disponsori  oleh J. Hayashida. Inc ini diikuti oleh 12 mahasiswa terpilih S1 Kehutanan Fakultas Kehutanan dan Lingkungan Tropis Unmul. Pembukaan dihadiri Presiden KPU Prof. Yasuhiro Tsukamoto, Wakil Presiden KPU Prof. Michiyo Yamaguchi, Dekan KPU Prof. Yuza Furuta, dan Presiden J. Hayashida Inc. Motohiro Hayashida, serta delegasi Unmul yakni Ketua Prodi Kehutanan Bapak Heru Herlambang, S.Hut., M.P., Ph.D. , Ibu Choiriatun Nur Annisa, S.Hut., M.For, dan Ibu Prof. Dr. dr. Swandari Paramita, M.Kes

 


Dalam sambutannya Prof. Yasuhiro Tsukamoto menyampaikan bahwa dari program ini mahasiswa akan mendapat banyak manfaat dari kehutanan jepang seperti teknik, ilmu, serta filosofi. Serta Indonesia sangat menarik untuk  diteliti, karena banyak nya pohon dan hewan, Prof Yasuhiro juga berharap bahwa mahasiswa yang mengikuti program ini semua akan menjadi peneliti untuk kedepannya.

 

Pesan serupa juga disampaikan Ketua Prodi Kehutanan Bapak Heru Herlambang, S.Hut., M.P., Ph.D yaitu bahwa ini kali pertama nya dari grup kami datang ke jepang dan kami memiliki ekspektasi tinggi terhadap jepang, sebanyak 12 mahasiswa ini diseleksi secara ketat dari banyaknya mahasiswa yang berminat untuk memperoleh wawasan di luar negeri lebih tepatnya di negara jepang, saya berterima kasih juga kepada perusahaan J. Hayashida. Inc , dan saya berharap akan ada kolaborasi lanjutan antara universitas mulawarman, mie university, kyoto prefectural university, dan kyoto university.



Selanjutnya mahasiswa melakukan kunjungan ke Research Institute for Sustainable Humanosphere (RISH) Universitas Kyoto untuk mengikuti kuliah yang disampaikan oleh Asisten Profesor Tanaka, yang berjudul "Driving Toward a sustainable Society with Nanocelullosa (NCV)” yang menjelaskan gambaran komprehensif tentang potensi transformatif nanoselulosa (NCV) dalam mengatasi tantangan keberlanjutan global.

 

“RISH memiliki banyak jaringan kerjasama di berbagai negara termasuk di jepang (Kyoto University) yang berfokus pada human atmosphere untuk membantu kehidupan aktivitas manusia di bumi dengan menggunakan Celullosa Nanofiber (CNF) untuk memproduski berbagai produk berbasis ramah lingkungan seperti: drone, ac hingga kendaraan yang lebih ringan sehingga dapat menggurangi konsumsi bahan bakar dan mengurangi emisi gas CO2. Selain itu, NCV dalam solusi kemasan berkelanjutan, menawarkan pengganti plastik yang dapat terurai secara hayati,” tutur prof. Tanaka.




Universitas Kyoto juga memiliki koleksi sampel kayu yang cukup banyak, terutama di dalam Wood Research Institute (RISH) dan mahasiswa mendapat kesempatan untuk berkunjung dan mengikuti kuliah yang disampaikan oleh professor Suyako Tazuro mengenai "Relationships between people and plants: what we can learn from wood identification". “Xylarium universitas yang didirikan pada tahun 1980 ini menyimpan lebih dari 15.000 sampel kayu yang mewakili lebih dari 3.600 spesies. Sampel-sampel ini digunakan untuk penelitian di berbagai bidang, termasuk anatomi kayu, identifikasi spesies pohon, dan bahkan mempelajari perilaku kayu di lingkungan,” tutur prof. Tazuro.

 


Kunjungan ini berfungsi sebagai kesempatan berharga untuk pertukaran pengetahuan dan menambah wawasan mahasiswa mengenai  potensi produk yang di produksi oleh Universitas Kyoto (RISH) dan kelompok penelitian serta memperkuat komitmen bersama untuk memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi berkelanjutan

Berita Lainnya