Kyoto, 18
Juni 2025 – Dalam upaya untuk meningkatkan pengelolaan sumber daya hutan dan
industri kayu yang berkelanjutan, sejumlah mahasiswa dan dosen pendamping ISEP
2025 melakukan perjalanan inspeksi ke hutan Kyoto, kehutanan dan industri kayu.
Kegiatan ini bertujuan untuk mengevaluasi kondisi hutan, praktik pengelolaan
yang diterapkan, serta dampak industri kayu terhadap lingkungan di Kyoto,
Jepang.
Selama kegiatan inspeksi, para mahasiswa dan dosen mengunjungi hutan produksi di pegunungan Kyoto untuk mempelajari praktik silvikultur khas Jepang, afforestation, dan teknik pemanenan yang unik. Kunjungan pertama ke situs kehutanan tradisional di Kitayama di Kitayama Cedar General Center, para peserta mendapatkan kesempatan untuk melihat hutan tanaman Sugi, produk Kitayama Maruta, dan juga belajar membuat sumpit.

Selanjutnya, tur industri pre-cut di Keihoku Pre-Cut CO dipandu oleh Mr. Satake. Penjelasan dan diskusi dilakukan sembari berkeliling pabrik, dimulai dari awal bahan baku diproses hingga proses pengemasan untuk diantar ke pembeli.

Terakhir, para peserta berpindah ke tempat koperasi pemilik hutan Keihoku untuk melakukan tur arsitektur kayu. Gudang kayu dengan braket sudut yang terbuat dari kayu gelondongan yang dipoles ini direncanakan sebagai gudang material dan garasi untuk kehutanan di wilayah Keihoku. Gudang ini memiliki tujuan sebagai peredaran nilai dan budaya antara desa pegunungan dan perkotaan, pelestarian lanskap wilayah Kyohoku, dan transmisi kesadaran dan teknik kepada pengrajin masa depan.
“Kegiatan
ini sangat berkesan karena saya bisa melihat langsung bagaimana Jepang
mengelola hutan dan industri kayu dengan sangat teratur dan menghasilkan nilai
ekonomi yang tinggi. Ini menjadi pembelajaran penting untuk diterapkan di
Indonesia,” ungkap Pebri Sara Tampubolon, mahasiswa ISEP 2025.
Kegiatan ini
membuka wawasan baru bagi peserta terkait manajemen industri dan pendekatan
zero-waste yang diterapkan dalam sektor kehutanan Jepang, serta menjadi contoh
bagi Indonesia dalam pengelolaan sumber daya hutan yang berkelanjutan.