Profil

Profil Laboratorium Budidaya Hutan

Laboratorium merupakan ujung tombak dalam pencapaian misi dan visi perguruan tinggi, yang secara kolektif kualitas dan capaian laboratorium menentukan level dari kualitas dan capaian Fakultas dan Perguruan Tinggi. Dalam kaitannya dengan hal tersebut, Laboratorium Budidaya Hutan merupakan unit pelaksana Tridharma Perguruan Tinggi menuju tercapainya ekosistem hutan hujan tropis yang progressif dan berkesinambungan melalui pengelolaan lahan yang kompetitif baik teknis, ekonomis maupun sosiokultural.

Layanan Laboratorium:

Pengabdian Masyarakat (Penyuluhan, Pelatihan, Pendampingan, Advisori, Demonstrasi, Kerjasama, Analisis Laboratorium)

Penelitian (Kerjasama, Advisori, Analisis Laboratorium)

Pendidikan (Perkuliahan, Praktikum, Pelatihan)


Bidang Layanan:

Rehabilitasi lahan kritis, Reklamasi lahan pasca tambang, Pengembangan model pengelolaan hutan alam, hutan tanaman dan kebun kayu energi yang progressif dan berkesinambungan, Model pengelolaan hutan rendah emisi karbon, Model pengelolaan hutan perduli perubahan iklim, Analisis kebersinambungan nutrisi pengelolaan hutan, Survey tanah dan evaluasi kesesuaian lahan, Survey dan penetapan cadangan karbon ekosistem daratan di atas dan di bawah permukaan tanah.


Bidang focus penelitian dan kerja sama Laboratorium:

1. Pengelolaan lahan berkesinambungan dan progressif berdasarkan kemampuan lahan dari perspektif perimbangan keluaran dan masukan nutrisi tanaman serta kesuburan tanah melalui inovasi yang kompetitif baik teknis, ekonomis maupun sosiokultural secara terintegrasi.

2. Mitigasi perubahan iklim melalui pengelolaan lahan dan kesuburan tanah.

3. Restorasi, rehabilitasi dan reklamasi lahan kritis dan lahan pasca tambang dengan teknik jump start melalui penggunaan berbagai pembenah tanah.

Pendekatan yang ditempuh adalah:

Penggunaan bahan pembenah tanah yang pada dasarnya bahan organik untuk memperbaiki kesuburan tanah, fisik, kimia dan biologi yang diintegrasikan dengan penggunaan pupuk organik dengan memperhatikan daya dukung dan kebutuhan masyarakat lokal.

Fokus bahan pembenah tanah untuk saat ini berupa biochar, endapan lumpur sungai dan bokashi.