logo
Fakultas Kehutanan
Universitas Mulawarman

Berita

Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman

# Akademik
23 Jun 2021 | Admin | 654 views
Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman Menggelar Acara SIKMA 8

Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman telah menyelenggarakan Seminar Ilmiah Kehutanan Mulawarman ke 8 (SIKMA 8), SIKMA merupakan salah satu rangkaian kegiatan yudisium yang dilaksanakan secara periodik untuk menyediakan wadah diseminasi atau sosialisasi hasil-hasil penelitian terutama dalam bentuk tugas akhir baik sarjana, magister, maupun doktor.

Pada kegiatan SIKMA 8 tahun 2021 ini, sebanyak 26 hasil kegiatan riset tugas akhir baik di tingkat sarjana (skripsi) maupun pascasarjana (tesis dan disertasi) akan dipaparkan. Diharapkan hasil riset para lulusan ini akan memberikan kontribusi signifikan dalam perkembangan IPTEK khususnya di bidang kehutanan dan lingkungan. 

Sesi Panel sebagai pembicara utama Dr. Hut. Rochadi Kristiningrum dengan tema : Keragaman dan Valuasi Ekonomi Ekosistem Mangrove di Kelurahan Mentawir Kabupaten Penajam Paser Utara Provinsi Kalimantan Timur dan sebagai moderator Yohanes Budi Sulistioadi, Ph.D.


Ekosistem mangrove merupakan ekosistem penting karena ekosistem mangrove memberikan berbagai manfaat baik secara ekologis maupun ekonomis. Nilai-nilai keanekaragaman hayati tersebut dapat dievaluasi secara ekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengidentifikasi jenis manfaat ekosistem mangrove, (2) mengidentifikasi jenis flora dan fauna yang ada di lokasi penelitian, (3) menganalisis produktivitas tegakan mangrove, dan (4) mengkuantifikasi nilai ekonomi total (total economic value/TEV) ekosistem mangrove di Kelurahan Mentawir, Kabupaten Penajam Paser, Provinsi Kalimantan Timur.  Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif untuk mengidentifikasi manfaat dan jenis keragaman ekosistem mangrove. Metode pengambilan sampling tegakan mangrove dilakukan secara acak sistematis dengan membuat empat plot. Tiap plot memiliki luas satu hektar. Tiap plot menghitung tinggi dan diameter tegakan mangrove.


Penggunaan metode valuasi ekonomi untuk mengetahui nilai ekonomi total ekosistem mangrove. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil identifikasi fungsi manfaat ekosistem mangrove di Kelurahan Mentawir meliputi 15 (lima belas) jenis jasa ekosistem mangrove. Jenis jasa ekosistem mangrove terdiri dari 4 (empat) komponen manfaat yaitu: a) nilai manfaat langsung berupa hasil kayu, perikanan, bahan baku, penghasil makanan, rekreasi dan habitat; b) manfaat tidak langsung berupa pemecah gelombang (breakwater), penahan abrasi, pengatur gangguan, siklus nutrien, pengontrol biologis dan penyerapan karbon; c) manfaat pilihan sebagai sumber biodiversitas; dan d) manfaat keberadaan dan warisan.


Penelitian  ini  berhasil  mengindentifikasi  jenis  flora  dan  jenis  fauna. Jenis flora terdapat 12 jenis mangrove yang didominasi oleh Rhizophora apiculata. Sedangkan jenis fauna meliputi 3 spesies mamalia, 1 spesies reptil, 16 spesies burung, 25 jenis ikan, 8 spesies krustasea, dan 7 spesies moluska. Berkaitan dengan analisis produktivitas, potensi tegakan  mangrove diperoleh hasil  penelitian pada plot satu  sebesar 127,46 m3/ha; plot dua 102,1m3/ha; plot tiga 79,60 m3/ha; dan plot empat 62,9 m3/ha dengan riap berkisar antara 2 sampai 3 m3/ha/thn. Kuantifikasi nilai total ekonomi (TEV) ekosistem mangrove diperoleh hasil sebesar Rp.1.195.434.247.622 dengan manfaat tidak langsung adalah persentase terbesar Rp.927.389.092.638 (77,58%). Manfaat terbesar berikutnya adalah manfaat langsung sebesar Rp.255.064.954.103 (21,34%), serta manfaat keberadaan dan warisan sebesar Rp.10.240.983.446 (0,86%), dan manfaat pilihan sebesar Rp.2.739.217.435 (0,23%).


Simpulan penelitian ini adalah nilai ekologi mangrove lebih besar daripada nilai sosial ekonomi dan tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya. Oleh karena itu, pertimbangan nilai-nilai ini sebaiknya bisa digunakan sebagai landasan bagi pemangku kepentingan (stakeholders), khususnya pembuat kebijakan dalam merumuskan kebijakan pengelolaan sumber daya alam, khususnya ekosistem mangrove secara berkelanjutan. Hal ini dimaksudkan agar ekosistem mangrove lebih terlindungi dan dapat memberikan manfaat kesejahteraan secara terus menerus dengan tetap berpegang pada nilai- nilai kebijakan masyarakat setempat.


Kemudian acara masuk ke sesi pararel yang dibagi menjadi 5 room sesuai dengan bidang ilmu. 

Room 1 sebagai Moderator: Dr. Karyati dengan peserta:

BERNADETTA MARGARETHA GUNARSIH SADSOEITOEBOEN : Model Dinamika Hidrologi Hutan Daerah Tangkapan Air Sungai Rendani Di Kabupindaraten Manokwari  Provinsi Papua Barat

NORIS SIRGO HAWAN : Kandungan Beberapa Polutan Pada Daun Trembesi (Samanea saman) Di kota Samarinda

JOISE BUTAR - BUTAR : Kajian Lahan Kritis Pada Wilayah Daerah Tangkapan Air (DTA) Danau Toba

INDRA GUNAWAN : Pengaruh Penggunaan Lahan Terhadap Kualitas Air Sub-Das Betapus Samarinda Kalimantan Timur

YULIARA LIMBONG : Kandungan Beberapa Polutan pada Daun Ketapang (Terminalia catappa) di Kota Samarinda.





Room 2 sebagai Moderator: Irvin Dayadi, M.P dengan peserta:

KUMALA SEPTIAWATI : Analisis Mikroskopis dan Kandungan Fitokimia Kayu Kapur (Dryobalanops sp.) yang Terserang oleh Jamur Pelapuk Putih (Schizophyllum commune)

ANSELMUS AGEN : Pengawetan kayu terap (Arthocarpus elasticus REINW) dengan metode perendaman dingin dan perendaman panas dingin pada konsentrasi yang berbeda menggunakan bahan pengawet tembaga sulfat (CuSO4)

ABDUL RAZAK : Rendemen Dan Kualitas Asap Cair Pelepah Nipah (Nypa fruticans Wurmb), Pelepah Rumbia (Metroxylon sagu Rottb), dan Pelepah Salak (Salacca zalacca)

ERLINA YUSTIKA : Analisa Mikroskopis, Kerapatan Dan Kadar Abu Kayu Kapur (Dryobalanops sp) Yang Terinfeksi Jamur Pelapuk Putih (Schizophyllum commune)

WAHYU ARIF PAMBUDI : Efektivitas Waktu Pengeringan Sampel Sebelum Penyulingan Terhadap Karakteristik Dan Aktivitas Antioksidan Minyak Atsiri Litsea elliptica 

TAUFIK NOOR : Penelusuran Fitokimia Dan Bioaktivitas Dari Tumbuhan Terung Asam (Solanum ferox Linn)


Room 3 sebagai Moderator: Rindayatno, M.P dengan peserta:

AGUSTINUS : Bioaktivitas Tumbuhan obat Di Pegunungan Arfak  Berbasis Informasi Etnobotani

THERESIA TUTO : Gangguan Satwaliar Di Areal Perladangan Masyarakat Desa Liang Bunyu kecamatan Sebatik Barat Kabupaten Nunukan 

MARTHOMAS. R. : Studi Pemanfaatan Tumbuhan Berkhasiat Obat Di Desa Muara Nilik Kabupaten Kutai Barat 

NITA SURYA FARADILLA : Studi Etnomedisin Pada Masyarakat Suku Jawa Di Kelurahan Lempake, Kecamatan Samarinda Utara, Kota Samarinda, Kalimantan Timur 

MURANG HERKANUS : Kehadiran Jenis Mamalia Besar Di Areal Reklamasi RehabilitasiPasca Tambang Batu Bara PT KITADIN SITE TANDUNG Mayang





Room 4 sebagai Moderator: Arifuddin Katiwa Torambung, M.P dengan peserta:

AULIYA PERMATA SARI A.S : Analisis Kualitas Tanaman Kapur dengan Klasifikasi IUFRO di Hutan Pendidikan Fahutan Unmul  

THEO : Perumusan strategi pemulihan fungsi Kawasan berdasarkan analisis perubahan tutupan lahan di Taman Hutan Raya Bukit Soeharto 

YOEL SITHEN PALALUNAN : Struktur, Komposisi, dan Riap Diameter Tegakan Hutan Produksi Alami di Petak Ukur Permanen (PUP) IUPHHK-HA PT Sumalindo Lestari Jaya IV 

TAMBA PRESTON RAJA WIRANATA : Pertumbuhan Tanaman Sengon Dalam Polybag Menggunakan Tanah Pasca Tambang Batubara Dengan Kombinasi Tanah Topsoil, Biochar dan Pupuk Organik

FRANSISCA VERDIANA MANIN : Potensi Pemanfaatan Tanaman Nilam (Pogostemon cablin Benth) Sebagai Cover Crop pada Reklamasi Lahan Kritis Pasca Tambang

ERIC FRANDIKA : Kualitas Kayu Lamina Berdasarkan Kombinasi Susunan Lapisan Dari Jenis Kayu Bayur (Pterospermum javanicum) dan Kayu Pangsor (Ficus callosa Willd)





Room 5 sebagai Moderator: Rita Diana, M.A dengan peserta:

RIZKY RISWARA PRADHANA : Pemetaan Tutupan Lahan Menggunakan Drone dan Perhitungan Koefisien Limpasan Permukaan Di Sub Das Karangasam Besar 

CHRIS DAMAYANTI : Pemetaan Perubahan Tutupan Lahan Menggunakan Drone Di Sub-DAS Loa Buah Samarinda 

RESITA : Perbandingan Metode Obia (Object Based Image Analysis) dan Klasifikasi Multispektral Tutupan Lahan Di Kecamatan Muara Ancalong 

DWI PANGGAYUH MUKTI : Identifikasi Pelanggaran Pemasangan Iklan di Kota Samarinda Menggunakan Google Street View





Berita Lainnya