Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman telah menyelenggarakan Seminar Ilmiah Kehutanan Mulawarman ke 8 (SIKMA 8), SIKMA merupakan salah satu rangkaian kegiatan yudisium yang dilaksanakan secara periodik untuk menyediakan wadah diseminasi atau sosialisasi hasil-hasil penelitian terutama dalam bentuk tugas akhir baik sarjana, magister, maupun doktor.
Pada kegiatan SIKMA 8 tahun 2021 ini, sebanyak 26 hasil kegiatan riset tugas akhir baik di tingkat sarjana (skripsi) maupun pascasarjana (tesis dan disertasi) akan dipaparkan. Diharapkan hasil riset para lulusan ini akan memberikan kontribusi signifikan dalam perkembangan IPTEK khususnya di bidang kehutanan dan lingkungan.
Sesi Panel sebagai pembicara utama Dr. Hut. Rochadi Kristiningrum dengan tema : Keragaman dan Valuasi Ekonomi Ekosistem Mangrove di Kelurahan Mentawir Kabupaten Penajam Paser Utara Provinsi Kalimantan Timur dan sebagai moderator Yohanes Budi Sulistioadi, Ph.D.

Ekosistem mangrove merupakan ekosistem penting karena ekosistem mangrove memberikan berbagai manfaat baik secara ekologis maupun ekonomis. Nilai-nilai keanekaragaman hayati tersebut dapat dievaluasi secara ekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengidentifikasi jenis manfaat ekosistem mangrove, (2) mengidentifikasi jenis flora dan fauna yang ada di lokasi penelitian, (3) menganalisis produktivitas tegakan mangrove, dan (4) mengkuantifikasi nilai ekonomi total (total economic value/TEV) ekosistem mangrove di Kelurahan Mentawir, Kabupaten Penajam Paser, Provinsi Kalimantan Timur. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif untuk mengidentifikasi manfaat dan jenis keragaman ekosistem mangrove. Metode pengambilan sampling tegakan mangrove dilakukan secara acak sistematis dengan membuat empat plot. Tiap plot memiliki luas satu hektar. Tiap plot menghitung tinggi dan diameter tegakan mangrove.


Penggunaan metode valuasi ekonomi untuk mengetahui nilai ekonomi total ekosistem mangrove. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil identifikasi fungsi manfaat ekosistem mangrove di Kelurahan Mentawir meliputi 15 (lima belas) jenis jasa ekosistem mangrove. Jenis jasa ekosistem mangrove terdiri dari 4 (empat) komponen manfaat yaitu: a) nilai manfaat langsung berupa hasil kayu, perikanan, bahan baku, penghasil makanan, rekreasi dan habitat; b) manfaat tidak langsung berupa pemecah gelombang (breakwater), penahan abrasi, pengatur gangguan, siklus nutrien, pengontrol biologis dan penyerapan karbon; c) manfaat pilihan sebagai sumber biodiversitas; dan d) manfaat keberadaan dan warisan.

Penelitian ini berhasil mengindentifikasi jenis flora dan jenis fauna. Jenis flora terdapat 12 jenis mangrove yang didominasi oleh Rhizophora apiculata. Sedangkan jenis fauna meliputi 3 spesies mamalia, 1 spesies reptil, 16 spesies burung, 25 jenis ikan, 8 spesies krustasea, dan 7 spesies moluska. Berkaitan dengan analisis produktivitas, potensi tegakan mangrove diperoleh hasil penelitian pada plot satu sebesar 127,46 m3/ha; plot dua 102,1m3/ha; plot tiga 79,60 m3/ha; dan plot empat 62,9 m3/ha dengan riap berkisar antara 2 sampai 3 m3/ha/thn. Kuantifikasi nilai total ekonomi (TEV) ekosistem mangrove diperoleh hasil sebesar Rp.1.195.434.247.622 dengan manfaat tidak langsung adalah persentase terbesar Rp.927.389.092.638 (77,58%). Manfaat terbesar berikutnya adalah manfaat langsung sebesar Rp.255.064.954.103 (21,34%), serta manfaat keberadaan dan warisan sebesar Rp.10.240.983.446 (0,86%), dan manfaat pilihan sebesar Rp.2.739.217.435 (0,23%).


Simpulan penelitian ini adalah nilai ekologi mangrove lebih besar daripada nilai sosial ekonomi dan tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya. Oleh karena itu, pertimbangan nilai-nilai ini sebaiknya bisa digunakan sebagai landasan bagi pemangku kepentingan (stakeholders), khususnya pembuat kebijakan dalam merumuskan kebijakan pengelolaan sumber daya alam, khususnya ekosistem mangrove secara berkelanjutan. Hal ini dimaksudkan agar ekosistem mangrove lebih terlindungi dan dapat memberikan manfaat kesejahteraan secara terus menerus dengan tetap berpegang pada nilai- nilai kebijakan masyarakat setempat.

Kemudian acara masuk ke sesi pararel yang dibagi menjadi 5 room sesuai dengan bidang ilmu.
Room 1 sebagai Moderator: Dr. Karyati dengan peserta:
BERNADETTA MARGARETHA GUNARSIH SADSOEITOEBOEN : Model Dinamika Hidrologi Hutan Daerah Tangkapan Air Sungai Rendani Di Kabupindaraten Manokwari Provinsi Papua Barat
NORIS SIRGO HAWAN : Kandungan Beberapa Polutan Pada Daun Trembesi (Samanea saman) Di kota Samarinda
JOISE BUTAR - BUTAR : Kajian Lahan Kritis Pada Wilayah Daerah Tangkapan Air (DTA) Danau Toba
INDRA GUNAWAN : Pengaruh Penggunaan Lahan Terhadap Kualitas Air Sub-Das Betapus Samarinda Kalimantan Timur
YULIARA LIMBONG : Kandungan Beberapa Polutan pada Daun Ketapang (Terminalia catappa) di Kota Samarinda.




Room 2 sebagai Moderator: Irvin Dayadi, M.P dengan peserta:
KUMALA SEPTIAWATI : Analisis Mikroskopis dan Kandungan Fitokimia Kayu Kapur (Dryobalanops sp.) yang Terserang oleh Jamur Pelapuk Putih (Schizophyllum commune)
ANSELMUS AGEN : Pengawetan kayu terap (Arthocarpus elasticus REINW) dengan metode perendaman dingin dan perendaman panas dingin pada konsentrasi yang berbeda menggunakan bahan pengawet tembaga sulfat (CuSO4)
ABDUL RAZAK : Rendemen Dan Kualitas Asap Cair Pelepah Nipah (Nypa fruticans Wurmb), Pelepah Rumbia (Metroxylon sagu Rottb), dan Pelepah Salak (Salacca zalacca)
ERLINA YUSTIKA : Analisa Mikroskopis, Kerapatan Dan Kadar Abu Kayu Kapur (Dryobalanops sp) Yang Terinfeksi Jamur Pelapuk Putih (Schizophyllum commune)
WAHYU ARIF PAMBUDI : Efektivitas Waktu Pengeringan Sampel Sebelum Penyulingan Terhadap Karakteristik Dan Aktivitas Antioksidan Minyak Atsiri Litsea elliptica
TAUFIK NOOR : Penelusuran Fitokimia Dan Bioaktivitas Dari Tumbuhan Terung Asam (Solanum ferox Linn)


Room 3 sebagai Moderator: Rindayatno, M.P dengan peserta:
AGUSTINUS : Bioaktivitas Tumbuhan obat Di Pegunungan Arfak Berbasis Informasi Etnobotani
THERESIA TUTO : Gangguan Satwaliar Di Areal Perladangan Masyarakat Desa Liang Bunyu kecamatan Sebatik Barat Kabupaten Nunukan
MARTHOMAS. R. : Studi Pemanfaatan Tumbuhan Berkhasiat Obat Di Desa Muara Nilik Kabupaten Kutai Barat
NITA SURYA FARADILLA : Studi Etnomedisin Pada Masyarakat Suku Jawa Di Kelurahan Lempake, Kecamatan Samarinda Utara, Kota Samarinda, Kalimantan Timur
MURANG HERKANUS : Kehadiran Jenis Mamalia Besar Di Areal Reklamasi RehabilitasiPasca Tambang Batu Bara PT KITADIN SITE TANDUNG Mayang




Room 4 sebagai Moderator: Arifuddin Katiwa Torambung, M.P dengan peserta:
AULIYA PERMATA SARI A.S : Analisis Kualitas Tanaman Kapur dengan Klasifikasi IUFRO di Hutan Pendidikan Fahutan Unmul
THEO : Perumusan strategi pemulihan fungsi Kawasan berdasarkan analisis perubahan tutupan lahan di Taman Hutan Raya Bukit Soeharto
YOEL SITHEN PALALUNAN : Struktur, Komposisi, dan Riap Diameter Tegakan Hutan Produksi Alami di Petak Ukur Permanen (PUP) IUPHHK-HA PT Sumalindo Lestari Jaya IV
TAMBA PRESTON RAJA WIRANATA : Pertumbuhan Tanaman Sengon Dalam Polybag Menggunakan Tanah Pasca Tambang Batubara Dengan Kombinasi Tanah Topsoil, Biochar dan Pupuk Organik
FRANSISCA VERDIANA MANIN : Potensi Pemanfaatan Tanaman Nilam (Pogostemon cablin Benth) Sebagai Cover Crop pada Reklamasi Lahan Kritis Pasca Tambang
ERIC FRANDIKA : Kualitas Kayu Lamina Berdasarkan Kombinasi Susunan Lapisan Dari Jenis Kayu Bayur (Pterospermum javanicum) dan Kayu Pangsor (Ficus callosa Willd)




Room 5 sebagai Moderator: Rita Diana, M.A dengan peserta:
RIZKY RISWARA PRADHANA : Pemetaan Tutupan Lahan Menggunakan Drone dan Perhitungan Koefisien Limpasan Permukaan Di Sub Das Karangasam Besar
CHRIS DAMAYANTI : Pemetaan Perubahan Tutupan Lahan Menggunakan Drone Di Sub-DAS Loa Buah Samarinda
RESITA : Perbandingan Metode Obia (Object Based Image Analysis) dan Klasifikasi Multispektral Tutupan Lahan Di Kecamatan Muara Ancalong
DWI PANGGAYUH MUKTI : Identifikasi Pelanggaran Pemasangan Iklan di Kota Samarinda Menggunakan Google Street View



