logo
Fakultas Kehutanan
Universitas Mulawarman

Berita

Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman

# Kerjasama
28 Jul 2022 | M.Taufiq | 683 views
Rapat Kerja Sylva Indonesia 2022 : Universitas Mulawarman ditetapkan Sebagai Pelaksana Lokakarya Mahasiswa Kehutanan Se-Indonesia
            Ikatan Mahasiswa Kehutanan se-Indonesia atau yang lebih dikenal dengan nama Sylva Indonesia menyelenggarakan Rapat Kerja Nasional Sylva Indonesia (RAKERNASSI) 2022 yang telah berlangsung pada tanggal 18-23 Juli 2022 di Institut Pertanian STIPER Yogyakarta, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Rapat Kerja Nasional Sylva Indonesia (RAKERNASSI) 2022 merupakan program kerja tahunan yang mempertemukan para delegasi dari Pengurus Cabang Sylva di seluruh Indonesia untuk membahas hal-hal yang berkaitan dengan pelaksanaan program kerja yang diusung oleh Pengurus Pusat Sylva Indonesia selama 1 periode kepengurusan.

    Rapat Kerja Nasional Sylva Indonesia (RAKERNAS SI) 2022 diikuti oleh 40 Perguruan Tinggi Negeri maupun Swasta Kehutanan dari total 48 Perguruan Tinggi atau Pengurus Cabang yang tergabung dalam Sylva Indonesia. Rapat Kerja Nasional Sylva Indonesia mengusung tema “Peran dan Aksi Nyata Sylva Untuk Kehutanan Indonesia”. Rangkaian agenda Sylva Indonesia ini berlangsung selama 5 hari. Pada hari pertama RAKERNASSI diselenggarakan Seminar Nasional Kehutanan yang mengusung tema “Indonesia Presidensi G20”. Seminar Nasional ini secara resmi dibuka oleh Sekretaris Jenderal Kementerian  Lingkungan Hidup dan Kehutanan sekaligus Pembina Sylva Indonesia yakni Dr. Ir. Bambang Hendroyono, M.M.



        “Harapannya melalui Rapat Kerja Nasional Sylva Indonesia, Mahasiswa Kehutanan dapat berperan aktif dalam pembangunan kehutanan dan isu- isu sentral lainnya yang menyinggung konteks lingkungan hidup dan kehutanan” ucap Bambang dalam pidatonya saat membuka kegiatan (18/7).Dalam sambutannya, beliau juga mengungkapkan bahwa Mahasiswa Kehutanan perlu memperkuat ilmu kehutanananya dengan basis Kepemimpinan Transglobal sebagai kunci sukses pembangunan kehutanan masa depan. Sambutan lainnya diisi oleh Rektor INSTIPER yakni Dr. Ir. Harsawardana, M.Eng dan Dekan Fakultas Kehutanan INSTIPER yakni Ir. Sugeng Wahyudiono, MP. Selain dihadiri oleh Sekjen KLHK, acara Seminar Nasional diisi oleh beberapa pembicara nasional lainnya yakni yang pertama Ir. Misran, M.M (Sekertaris Direktur Jendral PHL) membawakan materi “Indonesia FoLU Net Sink 2030”. Pemaparan materi kedua, Basrie Kamba (Direktur Corporate Affairs APR) membawakan materi “Kontribusi & Tantangan Masa Depan Industri Kehutanan”. Pemaparan materi ketiga diisi oleh Dr. Naresworo Nugroho, MS. (Ketua FOReTIKA) membawakan materi “Peran FOReTIKA dalam Pengembangan SDM Kehutanan”. Pemaparan materi keempat, Roby Royana S.Hut, M.Si., (Badan Restorasi Gambut dan Mangrove) membawakan materi “Gambut & Mangrove dalam Net Sink FoLU 2030”. Pemaparan materi kelima, Dr. Ir. Agus Setyarso, M.Sc (Dosen FAHUTAN INSTIPER) membawakan materi “Melibatkan Millenial dalam Penanganan Perubahan Iklim (Dengan Focus IFNET 2030)”. Pemaparan materi terakhir diisi oleh Bustar Maitar S.Hut (Ceo EcoNusa) membawakan materi “Menjaga Hutan Masa Depan”.

Pada hari kedua dan ketiga RAKERNASSI 2022 dilaksanakan pemaparan Program Kerja Internal Sylva Indonesia dan Program Kerja Nasional Sylva Indonesia. Dalam RAKERNAS tersebut PCSI Universitas Mulawarman mengirimkan 5 delegasinya diantaranya yakni Gilbert Renaldi Manullang (Dewan Penasehat LEM Sylva Mulawarman 2022), Muhammad Khusunul Khairu (Dewan Penasehat LEM Sylva Mulawarman 2022), Naufal Banu Tirta Satria (Ketua Umum LEM Sylva Mulawarman 2022), Muhammad Ichwan Ramadhani (Wakil Ketua Umum LEM Sylva Mulawarman 2022) dan Ibrahim (Kepala Departemen Pengkaryaan dan Riset Data Strategis LEM Sylva Mulawarman 2022).


Delegasi Universitas Mulawarman sekaligus Presentator Lokakarya Sylva Indonesia, Ibrahim mengungkapkan bahwa Universitas Mulawarman memiliki sejumlah keunggulan sebagai tuan rumah penyelenggaraan Lokakarya Mahasiswa Kehutanan se-Indonesia diantaranya termasuk isu Ibu Kota Negara. Isu Ibu Kota Negara yang terletak di Sepaku dan Samboja, Kalimantan Timur adalah topik yang akan diangkat dalam Lokakarya tersebut dikarenakan peran strategis rimbawan muda sangat diperlukan dalam pembangunan Ibu Kota Negara Baru yang berbasis pada konsep Smart Forest City.

“Mahasiswa Kehutanan harus punya arah baru, bukan hanya mempermasalahkan sebuah problematika saja atau menyuarakan isu-isu terkini tetapi konteksnya saat ini mahasiswa kehutanan harus memberikan kontribusi dan inovasi terkait solusi dari sebuah problematika khususnya terkait pembangunan IKN”, ucap Ibrahim dalam pemaparan program kerja Lokakarya Sylva Indonesia (20/7). Pembahasan program kerja nasional Sylva Indonesia diselenggarakan secara pleno, dengan pemaparan program dari berbagai calon UPT Perguruan Tinggi. Selain Universitas Mulawarman, ditetapkan juga unit pelaksana lain, diantaranya IPB University sebagai UPT Pelatihan Mahasiswa Kehutanan Indonesia (PMKI) dan Universitas Sam Ratulangi sebagai UPT Seminar Mahasiswa Kehutanan Indonesia (SMKI).

 

Berita Lainnya